Forum Jurnalis Palestina mengecam tindakan Google yang menghapus Palestina dari petanya. Wilayah Palestina di Google Maps diganti dengan nama Israel.
Dilansir Middle East Monitor, para jurnalis menuduh tindakan Google tersebut sebagai upaya menjadikan Israel negara yang terlegitimasi (sah).
“Ini merupakan skema membumikan nama Israel sebagai negara yang sah untuk generasi mendatang dan menghapus nama Palestina untuk selamanya,” tulis pernyataan forum tersebut.
Forum Jurnalis tersebut menambahkan, langkah itu diduga didesain untuk memalsukan sejarah, geografi, dan hak rakyat Palestina atas tanah mereka. Hal ini kontras dengan norma dan konvensi internasional mana pun.
Dalam pernyataan yang dirilis kemarin, Rabu (3/8), forum mengatakan keputusan Google itu adalah bagian dari skema Israel. Nama Palestina dihapus pada 25 Juli.
"Keputusan Google menghapus Palestina dari peta adalah bagian dari skema Israel untuk menjadi negara terlegitimasi bagi generasi masa depannya dan menghapus Palestina," katanya, dikutip Middle East Monitor.
Lebih lanjut, Forum mengatakan, langkah itu didesain untuk memalsukan sejarah, geografi, dan hak rakyat Palestina atas tanah mereka. Hal ini kontras dengan norma dan konvensi internasional mana pun.
Forum mendesak Google untuk segera mengembalikan Palestina seperti sedia kala. Pasalnya, Google telah gagal mengutak-atik sejarah Palestina dan Arab di mata dunia. Kini tidak ada Palestina di Google Maps. Saat kata kunci Palestine diketik, Google Maps mengarahkan pada Yerusalem dan Gaza.
Forum mendesak Google segera mengembalikan Palestina seperti semula.
Forum menilai tindakan Google tersebut dilakukan karena telah gagal mengutak-atik sejarah Palestina dan Arab di mata dunia. Kini, saat kata kunci Palestine diketik, Google Maps mengarahkan pada Yerusalem dan Gaza.